Minggu, 03 Oktober 2010

PILKADA Kab. PEG.BINTANG

Dalam bulan September 2010 ini wilayah tanah Aplim Apom yang lebih dikenal dengan kabupaten Pegunungan Bintang disibukkan dengan kegiatan Kampanye Kepala Daerah periode 2010-2015. Semua khalayak ramai memperbincangkan siapa pasangan kandidat yang akan lolos pada pemilukada kali ini. Berbagai komentar,pandangan,harapan, namun juga kekecewaan yang dialamatkan ke para kandidat.
Masing-masing kandidat telah membentuk tim sukses sehingga dengan caranya sendiri melakukan kampanye dengan berbagai alternatif kampanye agar kandidat yang diusungnya menang pada pemilukada nanti yang akan diselenggarakan pada hari senin, tanggal 18 Oktober 2010. Ada enam calon kandidat yang lolos sesuai surat keputusan KPU Pegunungan Bintang. Ke enam kandidat tersebut adalah:
1. Drs. Wellington Wenda, M.Si- Yakobus Wayam, S.IP
2. Drs. Theodorus Sitokdana - Andi Balyo, S.Th
3. Drs. Alowisius Yopeng-
4. Henock Uropmabin - Drs. Agus Hermawan,M.Si
5. Costan Oktemka,S.IP- Selotius Taplo
6. Engel Kasipmabin-Stanis Kasipdana

Saya melihat beberapa hal yang menjadi bahan pembicaraan disetiap lapisan masyarakat seputar pilkada:
  1. Kinerja Masing-masing Kandidat. Kinerja yang dimaksud disini lebih pada kandidat yang pernah menjabat jabatan tertentu dalam periode sebelumnya. Banyak pihak meragukan kemampuan mereka ke depan jika mereka lolos pilkada. Penilaian para pihak itu amat beralasan meskipun opini tersebut tidak selalu benar. Kinerja seseorang tdk dapat diukur hanya dengan pengalaman sebelumnya sebab manusia pada dasarnya bersifat dinamis. Sekalipun demikian pilihan harus tetap diberikan kepada para kandidat dalam pemilihan yang tidak lama lagi. Apapun kelebihan dan kekurangan para kandidat, mereka merupakan pilihan terbaik orang aplim apom 5 tahun ke depan.
  2. Polemik Anak negeri dan pendatang.Banyak pihak menilai bahwa tanah Aplim Apom sudah saatnya dipimpin oleh anak negeri Aplim Apom. Hal ini terbukti dengan banyaknya kandidat anak daerah pada pemilukada tahun ini. Pengalaman periode kemarin memberikan bukti bahwa pembangunan di negeri aplim apom tidak membawa hasil yang signifikan dan maksimal. Bahkan kabinet panti jompo sempat dialamatkan pada periode kepemimpinan Wellington-Theodorus. Hal itu dapat dimaklumi sebab hampir 99% kabinet Wellington diisi pejabat-pejabat senior yang usur. Tua dinas, kaya pengalaman, terlalu ikuti aturan main, serta kurangnya pemberdayaan kepada orang lokal menjadi alasan kuat bagi orang lokal aplim apom untuk bangkit dan maju memimpin daerah. Meskipun opini ini mendapat tempat dihati masyarakat kalangan tertentu. Fakta berbicara bahwa kalangan akar rumput masih menganggap orang luar aplim apom masih pantas memimpin daerah ini beberapa periode ke depan. dua pendapat yang kontradiktif satu sama lain itu tidak dapat dinilai satu lebih baik dari lainnya, atau satu lebih benar dari pada lainnya. Keputusan ada di masing-masing pihak
  3. Ambisi orang lokal. Terlepas dari bangkit dan sadarnya orang lokal akan masa depannya dalam pemilukada tahun ini, saya pribadi menilai sebaliknya. Mengapa? Banyaknya kandidat dalam pemilukada periode tahun ini menunjukkan bahwa orang aplim apom terlalu ambisius dalam mengejar kedudukan. Jika hendak memimpin daerahnya, cukup satu atau dua kandidat saja yang bermain di arena politik. Dengan demikian saingan tidak banyak dan suara pun tidak terbagi. Jika kondisinya seperti sekarang maka tidak heran peluang yang sudah di depan mata direbut kandidat lain yang menurut pandangan elit aplim apom orang luar meski mereka pun terpanggil untuk merubah dan membangun tanah Aplim apom tercinta.
  4. Apa pun pandangan kita akan pemilukada, kita berharap semua berjalan baik,lancar,dapat dipertanggungjawabkan dan pada akhirnya membangun daerah aplim apom yang kita cintai bersama. Sebab tidak ada jaminan bahwa anak daerah dapat membangun daerahnya dengan penuh tanggungjawab. Meskipun orang daerah mungkin memiliki hati untuk membangun tanah airnya. Sebaliknya orang luar pun dapat membangun daerah ini ke arah yang lebih baik........Atangki aplim apom setmorkoderepki, tale malirep semo abenong isop bare nukaka kaer sel kakaserparem.....Yepmum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar